Senin, 18 Agustus 2008

Jika Kamu....


Jika kamu memancing ikan,

Setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu….
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja….
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang…
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya….
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja….
Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu….

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh…. cukuplah sekadar keperluanmu…. Apabila sekali ia retak…. tentu sukar untuk kamu menambalnya seperti semula….Akhirnya ia dibuang …. Sedangkan jika kamu coba membaikinya mungkin ia masih dapat
dipergunakan lagi….


***Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya….
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya
begitu istimewa….
Anggaplah dia manusia biasa.
Apabila sekali dia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk
menerimanya….
akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus
hingga ke akhirnya….

Jika kamu telah memiliki sepiring nasi…
yang baik untuk dirimu. Mengenyangkan. Berkhasiat.
Mengapa kamu lengah, coba mencari makanan yang lain..
Terlalu ingin mengejar kelezatan.
Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya.
Kamu akan menyesal.

***Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seseorang….. yang
membawa kebaikan
kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu.
Mengapa kamu lengah, coba membandingkannya dengan yang lain.
Terlalu mengejar kesempurnaan.
Kelak, kamu akan kehilangannya apabila dia menjadi milik orang lain.
Kamu juga yang akan menyesal.

Minggu, 03 Agustus 2008

antara aku, kau dan DIA


Begitu banyak kesalahan yang telah kulakukan,
baik dari sikap dan perkataan
Kenapa dikau berkata begitu?!…
Seharusnya aku yang mengatakan itu
Karena perkataan itu lebih tepat aku yang mengatakan
Bukan dikau…
Kau katakan: Energi negatif yang keluar darimu
Ku selalu sabar menerimanya…
Padahal kesabaran dan kebaikan ku ini
Hanya sedikit dari kesabaran dan kebaikan mu selama ini
Kau tunjukkan padaku taman bunga semerbak nan indah
Kau tunjukkan padaku padang rumput hijau nan luas
Kau membuatku berbeda
Kau membuatku seperti pangeran yang paling tampan
Dan kau membuatku seperti raja yang paling berkuasa

Jika kau bertanya tentang perasaanku,
Inilah perasaanku…
Dan kau tahu itu
Mungkin sebenarnya aku lebih banyak tahu
Tentang perasaanmu
Apakah benar?! hhmmm, ya
Aku lebih tahu…
==========================================================
Jika “virus” pernah tumbuh di hatimu
Mungkin karena aku yang menularkannya
Maafkan aku, karena telah menularkan “virus”
Dan kau ingatkan aku, bahwa ada virus
Jangan sampai virus itu menyebar dan membesar
Di hatimu dan di hatiku
Belum saatnya dan belum pantas
Jika belum dalam ikatan suci
Sabar adalah penolong
Sampai tiba saatnya…
Semua ini bukan berarti aku mengingkari janji dan komitmen
Tuk tidak menyinggung tentang cinta dua insan
Ini karena kau adalah sahabatku
Dan aku adalah temanmu
Boleh kan aku berbagi pada sahabat?!
Boleh kan aku menumpahkan perasaanku?!
Seperti yang kau lakukan
Di sms mu yang dulu itu
Engkau tidak kehilangan…
Bukankah aku adalah salah satu teman terdekatmu
Dan kau adalah teman terbaikku
Selalu ku doakan…
Moga dikau bisa menjadi pemenang di hadapan-Nya
Dan iya, dan kuyakin…
Engkau bisa menjadi pemenang di hadapan-Nya
Amien…
================================================
Selama ini sikapmu adalah apa adanya dengan wajar
Jika itu adalah yang terbaik
Bersikaplah demikian… karena itu yg terbaik
You’re my best friend
Kau adalah teman terbaik yang pernah ku kenal
Sehingga aku percaya, dan insyaAllah bisa mengerti kamu
Dan aku adalah salah satu teman terdekatmu dan saudaramu
Kau bisa menumpahkan “semua” padaku
Ku mencoba tuk bersikap apa adanya dengan wajar
Dan kurasa itu telah ku lakukan selama ini
Bukankah engkau juga merasakan begitu?!
Bahwa aku bersikap apa adanya dengan wajar
Dalam sikap apa adanya tersebut
Ku tetap ingin menjaga perasaanmu
Agar kau tidak tersinggung atau kesal
Jadi, ingatkan saja aku…
=================================================
Moga cintamu pada-Nya tidak berkurang,
bahkan semakin bertambah
Moga cintaku pada-Nya
bertambah pula dan tidak berkurang
Semoga diberikan kesabaran dalam cintanya sampai ia berhak untuk mencintai dan dicintai olehnya.
Menghadirkan Allah dalam hati dan pikiran kita
sehingga tak ada sesuatu yang sebenarnya bukan
atau belum berhak kita hadirkan dalam hati dan pikiran kita.
Semoga Allah senantiasa membimbing
dan menyertai setiap langkah-langkah kita.
May Allah bless and always take care of you and me.
And we can reach our dreams…
Amien…